‘’ Sarah kau Sahabat terbaik ku ‘’
Suatu hari aku bermimpi, emm....
akan tetapi di dalam mimpi ku itu aku merasa bahwa aku berada di masa
lalu yaitu pada masa penjajahan Belanda terhadap Indonesia , di dalam mimpi ku
aku berada di suatu ruangan yang hangus terbakar, aku melihat ada dua orang
anak gadis, yang satu berbaring di ranjang : rambutnya berwarna hitam panjang
dan tebal,kulitnya berwarna sawo matang seperti anak pribumi ( kurang lebih berusia 11th ), dan yang
satunya berdiri di sisinya : berambut pirang ( kuning terang ) panjang dan kriting, kulitnya putih seperti anak Belanda ( kurang lebih
berusia 11th ). Dan aku melihat ada sebuah buku harian yang terletak di atas
meja buku harian itu berjudul “ Sarah kau sahabat terbaik ku “. Lalu aku
membacanya...
Namaku
Erlina aku pindahan dari sekolah Belanda dan bersekolah di Indonesia bersama anak-anak pribumi lainnya, aku dan keluarga ku
harus pindah ke Indonesia karena ayah ku ada tugas di Indonesia dengan terpaksa
aku ikut dengan keluarga ku. Hari pertama masuk sekolah aku di jauhi oleh
teman-teman sekolah ku, karena aku dianggap anak penjajah tidak satu pun dari
mereka ingin bermain atau berteman dengan ku, aku pun terdiam dan duduk
sendirian di bawah pohon sambil memandang ke arah teman-teman sekolah ku yang
sedang asik bermain, dari arah sebelah kanan ku aku mendengar ada yang memanggil ku “
Hai.... mau bermain bersama ku? “ aku pun menoleh ke arah dimana ada suara yang
menawarkan ajakan bermain, lalu aku memandangnya wajahnya aku melihat matanya memandang ke arah ku dengan pandangan yang tulus dan
dari senymannya kepada ku yang sangat tulus, dan dia mengulurkan tangannya ke
arah ku dan memperkenalkan namanya “ Hai.... namaku Sarah, siapa namamu “
sambil melihat ke arah ku, aku berkata ‘’
Na.. na..namaku Erlina’’, aku baru melihat seseorang setulus itu menawarkan
persahatan dengan ku. Dan sarah memperkenalkan ku kepada kedua orang tuanya,
ayah dan ibunya Sarah menerimaku dengan baik,lain hari aku memperkenalkan Sarah
dengan keluarga ku, keluarga ku pun memerima Sarah dengan baik untuk bersahabat
dengan ku,akan tetapi warga yang lain banyak yang tidak menyukai persahabatan
ku dengan Sarah karena kau dianggap mendekati Sarah hanya untuk memanfaat kan
Sarah untuk kepentingan bangsa ku, tapi Sarah tetap percaya bahwa aku tidak
mungkin melakukan hal itu. Hari demi hari berlalu aku dan Sarah seakan sepasang
sandal yang tidak bisa terpisahkan.Pagi hari aku sangat bersemangat untuk berangkat ke sekolah karena hari ini aku dan
Sarah akan menghabiskan waktu bersama seharian untuk merayakan hari
persahabatan kita berdua.Sesamapi di sekolah aku mendapatkan kabar bahwa Sarah
sedang sakit dan tidak bisa masuk sekolah,sudah 3 bulan berlalu aku menunggu kedatangan Sarah tapi
Sarah juga tidak kunjung menemuiku.
Aku
pun berkunjung ke rumah sarah untuk menjenguknya, aku mengetuk pintu rumah
Sarah ‘’tuk..tukk Sarah... ini aku
Erlina’’ ibunya pun membukakan pintu, fikir ku ‘’ku kira Sarah yang akan
membukakan pintu’’, ‘’ oalah.... Erlina monggo silakan masuk ‘’ kata ibunya
Sarah, aku di antarkan ibunya ke kamar Sarah dan aku melihat Sarah yang sedang berbaring di ranjang kamarnya,
air mata ku pun menetes dan tak tahan algi aku menahannya, Sarah yang dulu
bertubuh berisi sekarang sangat kurus,aku
pun duduk di sebelahnya dan menyisir rambutnya kusisisr dan kusisir setelah ku
sisir rambut Sarah sangat rontok dan tidak seperti dulu lagi rambutnya yang
dulu tebal mejadi sangat tips karena rontok yang sangat berlebihan, dan ku lihat
darah berwarna merah kental tidak henti-hentinya keluar dari mulut dan hidung
sarah, aku bertanya ‘’apakah kau baik-baik saja Sarah ?..... ( sambil menagis ) ‘’, Sarah
menjawab ‘’aku baik-baik saja sahabat ku ( sambil mengusap ari mata ku yang
membasahi pipi ku ) jangan menagis Erlina aku tidak apa-apa ‘’. Semua teman
Dokter ayahku dari Belanda di panggil untuk mengobati Sarah tapi dari semua
Dokter yang ayahku panggil untuk mengobati Sarah tidak satu pun dapat mengobati
penyakit Sarah, mereka bilang ‘’ tidak
ada obat untuk penyakit yang di derita Sarah ‘’.
Tepat
pada tanggal 23 April 1935 Sarah berulang tahun yang ke 12 ibu, dan ayahnya Sarah menghiyas kamar sarah untuk merayakan ulang tahun Sarah bersama. Aku
mendandani sarah dan memakaikannya sebuah gaun berwarba putih yang di berikan
nenek ku khusus untuk ku, apabila saudara atua sepupu ku ingin memaki atau
menyentuh saja gaun berwarna putih itu pasti sudah ku marahi habis-habisan, dan
hari ini aku memaki kan gaun putih itu kepada sahabat ku Sarah. ‘’ malam ini
kau sangat cantik Sahabat ku Sarah ’’. Kami pun merayakan ulang tauh Sarah
bersam dan memotong lalu memakan kuenya
bersama, ‘’ tapi ada yang kurang dari ulang tahun Sarah
em..... apa ya.. oh iya hadiah ‘’. Lalu ayah dan ibu Sarah pergi untuk membeli
hadiah, dan aku menunggu bersama sarah, beberapa menit berlalu terdengar
keributan dari luar dan lemparan batu sehingga memecahkan kaca rumah Sarah. Ternyata
amukan dari warga, karena mereka fikir
bahwa Sarah telah bersekongkol dengan
orang Belanda untuk menjajah
Indonesia demi kepentingannya sendiri. Aku dan Sarah sangat ketakutan udara
panas mulai terasa, ternyata ruangan depan rumah Sarah telah di bakar oleh
warga dan aku mengajak Sarah untuk keluar dari rumah akan tetapi Sarah tidak
bisa berjalan dan dia menyuruh ku untuk keluar sendiri dan aku tidak mau, aku
membantu Sarah untuk berdiri tetapi dia
tidak bisa berdiri karena kaki Sarah sudah tidak bisa lagi berjalan dan api pun
menjalar ke kamar Sarah, Sarah menyuruh ku untuk menyelamatkan diri tapi aku
tidak mau dan aku memutus kan untuk ‘’ jika kita tidak bisa keluar bersam maka
aku tidak akan keluar !!‘’ kami pun saling berpelukkan satu sama lain, kami
berdua saling menahan rasa sakit dan panasnya api yang membakar tubuh kami
hingga menjadi hangus.
Kemudian
ibu dan ayahnya Sarah pulang dan membawa hadiah untuk Sarah mereka pun terkejut
mendapati rumah mereka terbakar dan menemukan jazat aku dan Sarah yang sedang
berpelukan hangus terbakar api.
Sesudah
aku membaca buku harian ini gadis pribumu dan Belanda itu menatap ke arah ku
dan tersenyum. Dan akhirnya alaram jam ku pun berdering dan membangunkan ku
dari mimpi yang megharukan antar persahabatan
yang sangat tulus.jika ada salah kata dan penulisan yang salah mohon maaf.